Archive for July, 2018

I’m addicted!!

Several weeks ago, I found Monita Tahalea’s youtube channel by accident. At first, I only expect to listen to her songs like Memulai Kembali, Kekasih Sejati, or her live jazz performance.

For those who didn’t know her, WHERE HAVE YOU BEEN??

Ms Tahalea is the Indonesian princess of jazz music. A jazz event won’t be the same without her. Raisa, Isyana, or Agnezmo might be more popular than her, but Monita is the princess of jazz. The one and only!!

So, I open her channel and found this, oh my goat, amazing collaboration between her and Sri Hanuraga!!

Now, I can’t unhear what I heard already… This collaboration is so underrated!! I know this is not Christmas yet, but heyyyyy this song MUST be on our playlist! ❤ ❤ ❤

Graduation saga.

Gak bisa dipungkiri bahwa salah satu tujuan seseorang sekolah atau kuliah adalah untuk lulus. Sebagian orang puas dengan “IPK berapa aja deh, yang penting gw lulus tepat waktu”, sebagian orang lainnya berujar “Ngapain lulus cepet-cepet kalau selama kuliah gak menghasilkan apa-apa”. Bukan, ini bukanlah asal nyebut atau nyeletuk. Ada beberapa teman dan kolega yang aku ketahui berada pada masing-masing kelompok pandangan akan kata wisuda. Sebagian mengatakan waktu dan sebagian mengatakan kualitas.

Bagaimana denganku?

Hmm, mungkinkah kedua hal ini diperoleh sekaligus? Dalam artian, wisuda pada waktu yang tepat dan kualitas yang layak. Mungkinkah hal seperti ini dapat dicapai oleh seseorang? Atau, jika seseorang hendak lulus tepat waktu, perlukah ia mengorbankan kualitasnya? Apakah, jika seseorang hendak lulus dengan kemampuan diri yang layak saing, haruskah ia membutukan waktu lebih?

Yup, jika orientasi kita adalah waktu tepat dan kualitas layak, tentu hal ini sangaaaattttt bissssaaaa untuk dipenuhi. Saya ingin flashback kepada masa dimana saya berada di penghujung waktu S1 saya. Saat itu bulan April, posisi saya di Malang (praktik mengajar) dan saya diminta oleh dosen pembimbing saya untuk seminar pada bulan tersebut. Panik? Jelas. Gugup? Pasti. Semua energi negatif banyak menyeruak karena saya merasa belum layak lulus pada saat itu. Dari sisi waktu pun saya merasa belum saatnya saya untuk mempresentasikan hasil akhir saya.

Namun saya punya Tuhan dan Dia yang membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

Saat suatu hal terjadi pada hidup saya, maka saya memaknai hal tersebut adalah suatu hal yang indah dan terjadi di masa yang tepat. Untuk itu, waktu dan kualitas bukanlah dua hal yang dimaknai secara eksplisit berbeda. Suatu hal dapat terasa buruk dan jelek pada awal kita mengalaminya, namun pada saat kita mampu melihat apa gambaran besar yang terjadi, pada saat itulah keindahannya akan nampak. Sederhananya, pelangi yang indah tentu muncul sehabis hujan yang deras, bukan dari gerimis rintik-rintik.

Kembali ke topik wisuda. Saya termasuk golongan yang percaya bahwa masa ini adalah masa yang indah pada waktunya. Indah, karena saat itulah kita dipercaya Tuhan lewat institusi dan para pendidiknya untuk mengemban beban dan tugas baru. Tuhan sudah merencanakan suatu masa yang tepat bagi kita dan suatu “kualitas diri” yang indah di diri kita untuk kita dapat menjadi sosok yang baru. Dengan terus berjuang dan berusaha sekuat tenaga, hal-hal yang dijalani tentu akan menjadi suatu hal yang indah pada waktunya, termasuk perihal kapan dan selayak apa kita untuk menerima suatu titel yang baru.

Saudaraku terkasih, berdoalah dalam kegelisahan masa akhirmu, karena Tuhan punya rencana yang indah bagimu dan bagiku. 🙂